Chrome Pointer

Rabu, 05 Januari 2011

Jalan-Jalan di Ragunan


Waktu pas libur mau kuliah,saya dan teman2 ingin merencanakan acara jalan2.Waktu itu kita hanya pergi ber4 saja dengan teman saya.Karena yang lain sudah banyak yang sibuk,karena setelah tamat SMA mereka pada sibuk mencari universitas,Waktu ke Ragunan hari libur sekolah sehingga saat sekitar 100 meter dari pintu utama ragunan macet banget.Banyak yang dagang disitu.Ternyata pas di pintu masuk itu benar-benar macet.Sampai-sampai parkirannya asal.Masuknya aja dengan susah payah.Apalagi waktu kesana kami membawa motor sehingga masuknya harus antri yang cukup panjang.Saat sudah masuk ke Ragunan benar2 ramai sekali orang-orang.Beda sekali pas hari biasa.
Dulu saya pernah saat SMA keragunan hari sekolah sepinya bukan main seperti bukan kebun binatang saja.Tapi saya senang sekali kalau ragunan ramai.Karena ragunan hanya satu-satunya kebun binatang di Jakarta.Tapi banyak juga binatang yang sakit.Waktu di tempat primatanya ada gorila yang dikarantina karena sedang sakit.
Di Ragunan tidak semua binatang saya lihat karena Ragunan luas sekali sehingga tidak mungkin saya melihat semuanya.Sekitar 2 jam saja saya keliling-keliling melihat-lihat binatang yang ada,karena sudah cukup lama kita muter-muter melihat ragunan dan kaki kami juga sudah pegal kita ingin menyudahi saja perjalanan di Ragunan.
Saat sudah sekitar jam 5 kami ingin pulang saja karena biar tidak kemaleman nyampe dirumah,walaupun deket dari depok ke Ragunan tapi lumayan macet paling pas pulangnya karena pas berangkat aja kaya gitu apa lagi pas pulangnya.
Saat kami ingin menuju pintu keluarnya,kami lupa ternyata tadi parkir dimana.Sehingga kita nanya-nanya petugas,tapi tidak ada yang memberitahukan dengan jelas.Ternyata setelah keluar ragunan kita salah pintu keluar sehingga kita jadi binggung harus bagaimana.Akhirnya kita nanya supir angkot untuk menanyakan dimana pintu utama Ragunan.Pas dia jawab ternyarta masih jauh dan kita harus muterin dulu.
Karena tidak ada angkot/kendaraan umum yang lewat sekitar situ,maka mau tidak mau kita harus berjalan menuju tempat parkiran itu.Jadi kita berjalan memutarin ragunan,Mana lagi hujan sudah mulai agak deras padahal tadi hanya gerimis kecil.Kita memutuskan untuk berlari saja karena hari sudah hampir magrib.Akhirnya setelah setengah jam berjalan mengitari ragunan kita menemukan tempat parkiran dimana motor kami diparkirkan.Saat kami lihat parkiran ternyata hanya tinggal motor kami saja dan parkiran sudah sepi sekali.Para pengunjung banyak yang sudah pulang sampai sepi sekali.Saat perjalanan pulang kaki saya pegal sekali karena mengitari ragunan itu.
Teman-teman saya juga pada lemas karena kecapean.Sudah gitu saat lagi naik motor kami memasuki jalur busway,dan ternyata kita tidak bisa keluar dari jalur busway itu.Mau tidak mau kita memutar balik dan melawan arah busway.Untungnya tidak ada busway yang lewat.Kalo ada bahaya tuh,kita melawan arah busway.Kejadian ini terjadi karena kita semua ngikutin teman kita,dia pikir akan lebih cepat,ternyata ujung-ujungnya muter juga.Saat kita lagi menuju Lenteng Agung tiba-tiba tumben ada pemerikasaan yang dilakukan oleh Polantas.Kita semua diberhentikan dan dilihat STNK kita.Ada polisi yang curiga dengan teman saya,karena motor teman saya seperti motor-motor yang mencurigakan.Akhirnya Teman saya kena tilang gara-gara STNKnya mati.Mana lagi itu polisi lalu lintas mintanya 100rb lagi.
Mau tidak mau kita ikut membantu patungan karena kasian dia uangnya tinggal sedikit.Setelah tawar menawar dengan polisi akhirnya bisa ditawar,jadi kenanya 40rb.Kita sudah tidak ada uang lagi itu.Ternyata sebelum kita ada juga yang kena tilang gara-gara dia tidak bawa helm.Ternyata pas dia ditilang,dia sudah ditilang saat di pasar minggu.Dalam hati saya,ternyata ada yang lebih kasian dibandingkan kita.Tapi dia tidak ditilang lagi karena sudah ditilang.
Setelah kita bayar duit denda,akhirnya kita langsung pergi.Gila bener tuh polisi magrib2 nyari duit.
Saat sudah sampai di komplek rumah saya ternyata saat hujan di sana,dirumah saya banjir.Sehingga makin lengkap penderitaan kita.Knalpot motor kemasukan air,sehingga motor harus ditenteng.Walaupun rumah saya tidak masuk air banjir,tapi capek juga banjir2 nenteng motor,mana lagi abis jalan muterin ragunan nyari parkiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar