Definis
dari Telematika :
Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan
Informatika. Telematika diadopsi dari bahasa Prancis yang sebenarnya adalah
“TELEMATIQUE” yang diartikan sebagai bertemunya system jaringan komunikasi
dengan teknologi informasi.
Para
praktisi mengatakan bahwa TELEMATICS merupakan perpaduan dari dua kata yaitu
dari “TELECOMUNICATION and INFORMATICS” yang merupakan peraduan konsep Computing
and Communication. Telematika juga sering disebut ICT (Information and
Communications Technology).
Media
telekomunikasi apa saja yang digunakan untuk telematika ?
Media yang digunakan
dalam telematika hardware atau perangkat keras yang berguna sebagai pengirim
dan penerima data, satelit digunakan sebagai sarana telematika kegunaan
Satelit komunikasi menerima sinyal yang dipancarkan ke arahnya dari Bumi,
dan mengirimkannya ke tempat lain, Komputer, Telephone, Handphone, Smartphone,
Televisi, Radio, jaringan Internet, Global Positioning System (GPS).
Perkembangan
telematika sebelum internet muncul :
Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang
secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan Telematika hingga saat
ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan
ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang
meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel
komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif
pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20,
tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel
melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun
segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual
tanpa kabel, yang berwujud siaran televisipada tahun 1940-an. Komputer
elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan
miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947
dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957.
Perkembangan teknologi elektronika, yang
merupakan cikal bakal Telematika saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era
Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur
(dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya
miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa
maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui
penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor.
Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’ perangkat keras komputer dan terus
berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat
teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi
analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya.
Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat
komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital.
Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon
seluler.
Di atas infrastruktur telekomunikasi dan
komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang
tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi – komputasi multimedia
inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh
revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai
pengganti ‘otot’ manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi
telekomunikasi – komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi
digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan
kemampuan) ‘otak’ manusia.
Perkembangan Telematika sesudah internet muncul :
Teknologi Digital yang merupakan dasar dari teknologi
Intenet memiliki kelebihan sebagai medium komunikasi, dibanding teknologi yang
berdasar analog, seperti televisi, radio dan koran cetak. Kelebihan tersebut
antara lain: adanya interaksi, pergantian isi pesan dapat dilakukan dengan
cepat dan isi pesan dapat berupa teks, gambar, video danInternet masuk ke
Indonesia pertama kali tahun 1990 melalui perantara Wikipedia.com, meskipun
sejarah internet sudah ada sejak tahun 70-an. Sebelum masuk ke kawasan Asia,
tentu internet telah menjelajah benua lainnya seperti Eropa dan telah
meninggalkan jejak EuropaNET dan EBONE. Awal kemunculannya di Indonesia tidak
begitu terkenal, para pemakai internet pun masih bersifat terbatas hanya pada
kategori hobby. Namun pada perkembangannya mulai muncul ide untuk membangun
infrastruktur telekomunikasi internet.
Sekitar tahun 1994 dioperasikan IndoNet sebagai
ISP pertama di Indonesia yang bisa dikata sebagai trobosan yang berani, karena
saat itu POSTEL kurang mengetahui celah dari internet. Pada tahun 1995,
pengguna internet dapat mengakses dengan menggunakan HTTP, dimana Clarissa
menjadi provider Indonesia yang memberikan jasa akses Telbet ke luar negeri.
Pada 1988, salah satu perusahaan Inggris (CIX)
menawarkan E-mail dan Newsgroup kepada Indonesia dan sekaligus menawarkan jasa
HTTP dan FTP. Pada tahun 1989 kembali perusahan AS menawarkan hal serupa.
Berkat adanya tawaran tersebut pengguna internet di Indonesia mengalami
peningkatan. Semua kemudahan yang diberikan tak lepas dari teknologi
jaringan internet itu sendiri. Konsep global village yang dikemukakan Mc Luhan
menyatakan bahwa suatu saat nanti informasi sangat terbuka dan dapat di akses
semua orang. Global village terjadi karena adanya penyebaran informasi yang
cepat di masyarakat, penyebarannya pun menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi. Seiring berjalannya waktu konsep ini kembali menjadi trend di masa
kini, yaitu teknologi komunikasi (internet). Konsep yang diusung global village
ternyata membawa dampak dalam perkembangannya. Dampak positif yang kita rasakan
ketika dapat mengetahui kabar seseorang di tempat lain, atau berkomunikasi
dengan orang yang jaraknya sangat jauh dengan kita. Adapun dampak negatifnya
yaitu kita menjadi “pecandu” internet yang lebih sibuk di dunia maya
dibandingkan dengan dunia nyata.
Digital Divide adalah hal yang selalu berkembang
seiring dengan berjalannya waktu dan sifatnya berlapis, keberadaanya dibagi
menjadi 2 kubu yang memiliki argument berbeda. Yang pertama menjelaskan bahwa
kesenjangan digital akan memudar seiring dengan waktu, yang kedua justru
berpendapat bahwa digital devide akan terus ada sesuai dengan pengindikasian
yang stabil. Perbedaan ini membuat digital divide berada pada wilayah
kesenjangan yang baik/tidak dan dapat diatasi/tidak. Selanjutnya adalah
information superhighway, media yang memungkinkan kecepatan informasi untuk
menerima data, video, dll. Internet memiliki fungsi yang spektakuler
dalam membantu kehidupan manusia. Dengan menggunakan internet, kita dapat
berkomunikasi dengan orang yang jaraknya jauh hanya dengan menggunakan
kemudahan yang disediakan internet, baik secara face to face atau tidak. Tidak
hanya itu, berbagai informasi, berita, film, musik, dan lainnya dapat dinikmati
dari internet tentunya dengan menggunakan situs website yang sesuai. Selain bisa
mendapatkan informasi, kita juga dapat memasukan informasi yang bermanfaat bagi
orang lain dengan menggunakan blog yang tersedia.
Saat ini, internet dapat menjadi lahan bisnis
yang menguntungkan banyak produsen dari suatu produk dengan melakukan pemasaran
menggunakan media internet, sehingga para produsen suatu produk tidak perlu membuat toko untuk menjual barang dagangannya. Berbagai manfaat ini pun tidak hanya dirasakan
masyarakat, namun industri media juga merasakaannya. Mereka dapat mengakses
berbagai informasi dengan cepat hingga membuat banyak bermunculannya media online yang selalu update.
Apa
yang anda harapkan kedepannya dengan adanya telematika di Indonesia ?
Berbagai permasalahan
telematika dan pengelolaannya terutama hal-hal yang berpotensi menjadi kendala
pembangunan,dirasakan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan dunia telematika
Indonesia selama ini. Hal tersebut tercermin dengan masih adanya persoalan lama
yang sampai sekarang belum berhasil mengangkat harkat teknologi informasi dan
komunikasi, seperti belum meratanya penyebaran fasilitas Telematika dikarenakan
kesulitan menjangkau seluruh wilayah Indonesia, kurangnya sosialisasi pada
penggunaan fasilitas Telematika, dan belum tersedianya beberapa perangkat
regulasi.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar