Deteksi Sonority Peak untuk Penderita Speech Delay
Menggunakan
Speech Filing System
Abstraksi
Keterlambatan bicara atau speech delay menunjukkan perkembangan di bawah rata-
rata anak normal. Anak yang mengalami gangguan bicara mengakibatkan ketidak-
jelasan pada proses artikulasi berupa produksi voiced dan unvoiced dan intonasi.
Analisis sonority peak digunakan dalam penelitian ini dibantu dengan perangkat lunak
Speech Filing System untuk melakukan segmentasi dan transkripsi dengan hasil
spectrum data bunyi. Secara visual fitur hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita
speech delay mengalami gangguan produksi bicara (intelligibility), kurangnya output
verbal dan pemahaman kata, namun visual languagenya berfungsi baik.
Latar Belakang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlambatan bicara pada anak-anak,
sehingga mengakibatkan ketidakjelasan pada proses artikulasi berupa produksi voiced,
dan intonasi. Analisis sonority peak digunakan dalam penelitian ini, dibantu dengan
perangkat lunak Speech Filing System.
Tujuan Penilitian
Untuk menganalisis anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara dengan
menggunakan software SFS, sehingga bisa mendeteksi perkembangan akuistik fonologi
seperti silabel,morfem atau domain bunyi yang segmental dan bunyi suprasegmental
Metode Penelitian
Penelitian ini merujuk pada Teori Fonologi Metrik sebagai pengembangan teori
fonologi (Liberman & Prince, 1977). Teori ini mengidentifikasi penekanan suku kata.
Data pola irama suku kata disegmentasikan pada satu dimensi bunyi dengan deretan
KV (CV-tier).
Penelitian ini, mengambil data data audio dan visual secara personal dalam 2 tahap.
Pertama, tahap fitur visual, yaitu prosodic dan spektral, dan visual fitur (yaitu
mengnalisis produksi suara melalui mimik objek).
Hasil Penelitian
Hasil penelitian diperoleh melalui
(1) proses perekman data,
(2) proses editing, dan
(3) segmentasi kata.
Selanjutnya dilakukan proses sinkronisasi karena setiap kata yang dilafalkan mempunyai
interval waktu yang berbeda.
Analisis data dilakukan dengan melakukan proses editing
dan dilanjutkan dengan pengamatan waktu serta frekuensi. Masing-masing kata dicari
kualitas rekaman yang terbaik. Setiap kata yang dimasukkan oleh subjek diulang sebanyak
10 interval 2 detik. Diperoleh data mentah dengan 10 kali pengucapan untuk setiap kata.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa perolehan pitch low durability dan sedikit berbeda
antara dua kelompok usia. Hasil analisis kata benda (’ayam’, ’bola’) dan kata kerja ’buka’
menunjukkan perfoma yang berbeda tipis pada tataran usia. Penilaian perolehan
voiced dan unvoiced menunjukkan bahwa, yaitu
Data perolehan sonority peak nomina dan intonasi menunjukkan kestabilan
perkembangan perolehan suara. Kenyaringan menunjukkan bahwa anak yang berusia
lebih tinggi kurangnyaring dalam mengucapkan kata yang diminta. Hal tersebut
menunjukkan bahwa terdapat perkembangan yang positif pada mental anak. Anak
mulai dapat membedakan intonasi yang datar harus digunakan pada kata nomina.
Data perolehan hasil perolehan sonority peak verba menunjukkan hasil yang sangat
baik, karena verba yang diminta adalah kosa kata imperative dan subjek dapat
mempraktekkan dengan baik sesuai dengan rentang usia.
Hasil penelitian menunjukkan puncak silabel adalah bunyi vokal. Contoh kata [ayam],
yang terdiri dari bunyi [a], [y], [a], dan [m]. Bunyi [y] dan bunyi [m] adalah bunyi
konsonan, sedangkan bunyi [a] adalah bunyi vokal. Bunyi [a] pada kata itu menjadi
puncak silabis dan puncak kenyaringan, karena pada proses produksi menunjukkan
ruang resonansi yang lebih besar. Tabel1, 2 dan 3 adalah hasil analisis spektografi
berikut:
Kesimpulan
Anak speech delay sering menemui kendala dalam memproduksi ujaran lisan
(artikulasi, pitch, dan intonasi). Ditemukan indikasi adanya infleksi dan intonasi monoton
pada subjek penelitian.Terdapat distorsi pada pitch, intonasi, dan pola stress. Pola intonasi
yang dibatasi oleh batas nada tinggi atau rendah menunjukkan nada yang relatif datar dan
lemah. Pitch yang dihasilkan lemah, kontrol volume kurang dan kualitas vokal yang relatif
lemah.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar